Senin, 08 April 2013

TUGAS EKONOMIKA MAKRO BAB 4



A.     Investasi
Investasi adalah penanaman modal oleh perusahaan untuk membeli barang-barang kapital yang baru, seperti mesin-mesin dan peralatan lainnya, pabrik-pabrik, toko-toko, alat angkutan, gudang dan lain sebagainya.

·     Motif dan Fungsi Investasi
Ø  Motif Investasi
Selain mendapatkan keuntungan yang lebih, inventasi juga memiliki beberapa motif yaitu :
1.      Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa depan.
2.      Mengurangi resiko inflasi.
3.      Dorongan untuk menghemat pajak

Ø  Fungsi Investasi
Fungsi investasi adalah kurva yang menunjukkan perkaitan diantara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional. Bentuk fungsi investasi dibedakan menjadi 2, yaitu :

1.      Investasi Otonom (Otonomous Investment).
Adalah investasi yang tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan dalam pendapatan nasional maupun tingkat bunga, jadi tinggi rendahnya pendapatan nasional tidak menentukan investasi yang dilakukan oleh perusahaan.
Contoh : Investasi emas, tanah, dan bangunan.

2.      Investasi Terpengaruh (Induced Investment).
Adalah investasi yang didorong oleh adanya perubahan pendapatan nasional jika pendapatan nasional naik maka investasi juga akan naik begitupun sebaliknya. Peningkatan pendapatan nasional diikuti kenaikan investasi karena kenaikan pendapatan nasional akan membawa serta kenaikan konsumsi, sehingga produksi dan investasi juga bertambah.
Contoh : Investasi saham.



·         Hasrat Investasi
Keinginan untuk menanamkan modal dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan lebih dari nilai yang kita tanamkan di masa yang akan datang.

·         Kurva investasi
Besar kecilnya permintaan investasi tergantung pada tingkat bunga yang berlaku, semakin tinggi tingkat bunga, maka semakin kecil permintaan investasi. Jadi hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat investasi adalah berbanding terbalik. Untuk lebih jelasnya, perhatikan kurva permintaan investasi pada Gambar berikut.
 


              10
  8
  6



                                     0,5    0,6     0,7
                                


·         Marginal efisiensi investasi
Suatu perekonomian dapat menciptakan jumlah investasi yang sama besarnya dengan tambahan investasi yang diperlukan yaitu investasi yang akan mewujudkan semua usaha yang menguntungkan. Modal perlu dikumpulkan untuk menciptakan investasi tersebut yang lebih penting lagi barang modal perlu disediakan. Faktor-faktor ini dapat menjadi penghambat bagi para pengusaha untuk melakukan investasi. Akibatnya bila terbatasnya salah satu faktor yang menentukan jumlah investasi para pengusaha hanya dapat melakukan tambahan sebanyak 50% pada tahun pertama dan baru pada tahun kedua para pegusaha akan memberikan seluruh sisa investasi. Contohnya seorang pengusaha ingin berinvestasi pada sebuah perusahaan sebesar Rp.500.000.000 namun karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengusaha tersebut maka setoran investasi yang diberikan hanya separuhnya dari total investasi dan sisanya akan diberikan pada tahun yang akan datang. Kurva untuk menggambarkan marginal efisiensi investasi

B.       Pendapatan Nasional Keseimbangan
·      Pengertian pendapatan yang akan dipertahankan karena penawaran agregat adalah sama dengan permintaan agregat terencana

·      Pendekatan permintaan dan penawaran agregat
    Permintaan agregat (aggregate demand) adalah jumlah yang direncanakan oleh pembeli untuk membeli keluaran.
     Penawaran agregat (aggregate supply) adalah jumlah barang-barang dan jasa jasa yang ditawarkan oleh produsen untuk dijual dan sama besarnya dengan pendapatan uang dari pemilik-pemilik faktor-faktor produksi.

·      Pendekatan Kebocoran dan Injeksi
Y =  I+G =T+S
 




Variabel I dan G disebut injeksi yang menyebabkan perbesaran arus pendapatan
Sebaliknya pajak (T = tax) atau kalau ada saving (S) disebut kebocoran yang menyebabkan menciutnya arus perputaran pendapatan nasional.


·      Keseimbangan pendapatan nasional
Adalah tingkat pendapatan(keluaran) dimana penawaran agregat adalah sama dengan permintaan agregat
Penawaran   agregat= permintaan agregat
Penawaran =  Konsumsi + Investasi
                            (C         +         I)

 





Contoh soal :
Tingkat keseimbangan pendapatan adalah $ 520 dalam skedul penawaran dan permintaan keseluruhan (agregat) yang disajikan pada Tabel 1 dan digrafikan pada Gambar 5-1. Pada tingkat penawaran agregat di bawah $ 520 , permintaan pengeluaran tidak bisa dipenuhi , karena julag yang diminya melebihi jumlah yang di tawarkan.


Jadwal Penawaran Agregat
Keluaran (Pendapatan)
Penawaran Agregat
$ 480
  500
  520
  540
  560
$ 480
  500
  520
  540
  560

Jadwal Permintaan Agregat
Keluaran (pendapatan)
Permintaan Agregat
$ 480
500
520
540
560
$ 500
510
520
530
540


C.    Angka pengganda (Multiplier)
Adalah bilangan dengan mana investasi harus kita kalikan, apabila kita ingin mengetahui besarnya perubahan pendapatan nasional ekuilibrium (keseimbangan) yang diakibatkan oleh perubahan investasi termaksud, angka pengganda memberikan gambaran kepada kita tentang intensitas hubungan kausal antara sebuah variabel tertentu dengan pendapatan nasional. Apabila angka pengganda tersebut menunjukan angka yang tinggi, maka ini berarti bahwa perubahan yang terjadi pada variabel tersebut akan besar pengaruhnya terhadap tingkat pendapatan nasional.

·       Pergeseran Kurva Konsumsi dan Investasi
Ø  Kurva Konsumsi
Kurva investasi menunjukkan hubungan antara pendapatan nasional dengan pengeluaran konsumsi. Semakin besar pendapatan makan akan semakin besar pula jumlah pengeluaran konsumsi, sehingga kurva konsumsi akan bergeser ke atas apabila terjadi kenaikan pendapatan dan konsumsi. Dan bergerak ke bawah apabila terjadi penurunan pendapatan.  

Ø  Kurva investasi menunjukkan besarnya tingkat investasi pada tingkat bunga yang beraku, karena hubungan antara investasi dan bunga berbanding terbalik maka kurva Investasi bergerak kekanan apabila terjadi pertambahan investasi dengan nilai bunga yang kecil dan bergerak kekiri apabila terjadi pengurangan investasi dengan nilai bunga yang besar.

·      Angka Pengganda Investasi dan Pendapatan Nasional
Untuk mengetahui berubahnya investasi akan mempengaruhi perubahan pendapatan nasional, pertama tama kita harus mengetahui dahulu faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi investasi. Dengan singkat dapatlah dikatakan bahwa dengan berdasarkan pada ceteris paribus, perubahan investasi suatu masyarakat akan bertambah apabila :

·         Tigkat bunga  menurun
·         Penemuan-penemuan baru dalam bidang teknologi di masyarakat bermunculan
·         Jumlah penduduk yang meningkat
·         Meluasnya pasar penjualan hasil produksi masyarakat tersebut

Suasana perusahaan yang bertambah optimis entah fenomena mana yang menyebabkan berubahnya investasi, dengan tetap mempergunakan ceteris paribus, perubahan pengeluaran untuk investasi suatu masyarakat akan selalu mengakibatkan berubahnya tingkat pendapatan nasional ekuilibrium. Angka yang menunjukan perbandingan antara berubahnya tingkat pendapatan nasional ekuilibrium dengan berubahnya jumlah pengeluaran investasi inilah yang disebut angka pengganda investasi

·      Proses angka pengganda
Proses ini menggambarkan tentang aliran-aliran pengeluaran dan pendapatan baru yang akan berlaku sebagai akibat dari suatu perubahan dalam salah satu atau gabungan dari faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran agregat.

        Jika suatu perusahaan meminjam uang dari bank-bank perdagangan untuk membiayai perluasan kegiatan produksi mereka, maka otomatis pinjaman tersebut menambah pendapatan Negara. Dengan terjadinya pertambahan dalam pendapatan nasional maka dengan sendirinya pendapatan masyarakan akan bertambah pula, dan pendapatan ini akan menimbulkan pertambahan baru dalam pengeluaran agregat yang selanjutnya akan menimbulkan lagi pertambahan dalam pendapatan nasional. Proses pertambahan pendapatan masyarakat, pengeluaran agregat dan selanjutnya pendapatan nasional akan terus berlangsung sehingga tidak terdapat lagi pertambahan pendapatan dalam masyarakat.

                 C+I                                                                         Y=AD
      AD2                                          A1    A2       E1       C+I1+G+(X-M)
     AD1                                    A0                                 C+I+G+(X-M)
         AD
                                                    EO
                       ∆ I


             O                                                                Y
                                           Y0               Y1  Y2  Ye
Keterangan :
C+I+G+(X-M)         : Pengeluaran agregat awal
E0                                       : Titik Keseimbangan awal
Y0                                      : Pendapatan Nasional awal
∆I                             : Jumlah peningkatan Investasi
C+I1+G+(X-M)        : Pengeluaran agregat setelah pertambahan investasi
A0,1,2                         : Jumlah pengeluaran dalam perekonomian
AD1,2                        : Pengeluaran agregat setelah terjadi kenaikan investasi

Keterangan proses
Pada saat pengeluaran agregat adalah C+I+G+(X-M) maka tingkat keseimbangan dicapai pada titik E0 sehingga pendapatan nasionalnya mencapai Y0. Kemudian terjadi kenaikan investasi perusahaan ∆I sehingga menaikan pengeluaran agregat yang ditunjukan oleh garis C+I1+G+(X-M). Apabila pendapatan nasional mencapai Y0 maka jumlah peengeluaran dalam perekonomian ditunjukan oleh titik A0. Dengan demikian pengeluaran agregat pada keadaan itu bernilai AD1, dan dapat dilihat bahwa AD1>Y0. Keadaan seperti itu berarti terdapat kelebihan permintaan  sehingga pengusaha mendapat dorongan untuk menaikan produksi ke Y1. Keadaan seperti ini akan terus berlangsung dan meninggat sampai tidak terdapat lagi kelebihan permintaan dalam masyarakat. Pada akhirnya akan menemukan tingkat keseimbangan pada titik E1 dan pendapatan nasional meningkat menjadi titik Ye.

Menentukan besarnya Angka pengganda (Multiplier)
Rumus menentukan besarnya multiplier dan pertambahan pendapatan  nasional :
∆Y =  .∆AD
Keterangan :
∆Y       : Pertambahan pendapatan Nasional
MPC    : consumsi marginal rumah tangga
∆AD    : Pertambahan Investasi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar